Halaman

Sabtu, 21 September 2019

Pagelaran Seni Budaya Dalam Rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI


Magetan - Kelurahan Tinap Kecamatan Sukomoro Kabupaten  Magetan Jawa Timur.Kita bangga sebagai bangsa Indonesia.Indonesia adalah negara yang punya keberagaman budaya. Nilai-nilai budaya yang sangat besar dan unik bukan hanya menjadi kebangggan tapi juga merupakan kekayaan bangsa.

Dalam acara sosialisasi 4 pilar MPR RI menampilkan reog, ledug dan hadroh yaitu kesenian yang ada di jawa timur khususnya di Magetan.

Nilai-nilai budaya dan budaya itulah yang kemudian diangkat oleh MPR dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan metode Pagelaran Seni Budaya (PSB) di Tinap, Sukomoro, Sabtu (21/9/2019).

Kegiatan ini dihadiri anggota MPR RI Drs. H. Guntur Sasano, MSi,  Bupati Magetan, Wakil Bupati, Sekda, Fokopinca, Lurah Tinap serta ratusan masyarakat umum.

Dalam sambutannya, Drs. H. Guntur Sasono. MSi, mengatakan bahwa masyarakat sukomoro mesti bangga dengan nilai-nilai budayanya sendiri. Di dalamnya ada nilai-nilai Islam yang sangat menghormati persatuan, kemanusiaan, keadilan dan perbedaan seperti yang diajarkan Nabi Besar Muhammad SAW.

"Nilai-nilai tersebut sangat penting sebab negara Indonesia dibentuk karena konsensus atau kesepakatakan bersama antara semua elemen bangsa yang berbeda-beda, tidak ada mayoritas dan minoritas semuanya sama dalam satu Negara Kesatuan Republik Indonesia,". Sabtu (21/9/2019).

Adapun pagelaran yang tampil dalam acara sosialisasi 4 pilar MPR RI yaitu 1. Kesenian Reog adalah salah satu seni budaya yang berasal dari Jawa Timur tepatnya Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Seni hadrah atau disebut juga rodat merupakan salah satu kesenian tradisi di kalangan umat Islam Indonesia. Kesenian ini berkembang seiring dengan tradisi memperingati Maulid Nabi di kalangan umat Islam. Kesenian ini menggunakan syair berbahasa Arab yang bersumber dari Kitab Al-Berzanji, sebuah kitab sastra yang terkenal di kalangan umat Islam yang menceritakan sifat-sifat Nabi dan keteladanan akhlaknya.

Ledug Suro adalah tradisi yang berasal dari kota Magetan, Jawa Timur. Tradisi ini bertujuan untuk menyambut tahun baru hijriyah. Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun selama 1 minggu sebelum Suro, nama bulan dalam kalender jawa  atau yang lebih kita kenal dengan tahun baru islam, puncak acara Ledug Suro berada pada tanggal 1 Suro.

Dalam sambutannya Bupati Magetan Suprawoto mengucapkan terimakasih atas perjuangan pak guntur yang telah mendirikan Yayasan Ar Raudhlah untuk membangun magetan.  (R. 09)

Minggu, 15 September 2019

Babinsa Sukomoro Hadiri Tasyukuran Warga Baru PSHT


MAGETAN-JAWA TIMUR Sukomoro Babinsa Koramil 0804/09 Sukomoro hadiri tasyukuran sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan sah-sahan warga baru PSHT yang berlatih di Desa Kedunggowo Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Provinsi Jawa timur tidak ada aral kendala satupun rasa syukur di laksanakan di Balai Desa Kedunggowo  jumlah warga baru yang di sahkan desa kedungguwo 43 orang. Minggu malam ( 15/09/2019 )
Danramil 0804/09 Sukomoro Kapten Infanteri Efendi Santoso dalam sambutanya  berharap kepada kompunen masyarakat untuk bekerja sama dengan aparat di wilayah dalam memwujudkan suasana kondusif. seperti halnya Babinsa  yang berada di wilayah.

Koramil 0804/09 Sukomoro ,Kedekatan Seorang Babinsa Dalam Pembinaan Wilayah Mutlak Di Lakukan


Berita Magetan - Babinsa Desa Tambakmas Koramil 0804/09 Sukomoro Sertu Tarmun  menghadiri kegiatan Pengajian rutin setiap Ahad Pon di masjid Al Iklas Desa Tambakmas kecamatan Sukomoro dalam rangka mepererat ukhuwah Islamiyah silahturahmi Muslimat NU se Kecamatan Sukomoro.
Minggu (15/09/2019).15.30 wib.

Babinsa di wilayah binaan sering kali mendapat undangan baik yang bersifat resmi dari pemerintah desa maupun dari Tokoh Agama atau tokoh masyarakat desa Binaannya. Kedekatan seorang Babinsa dalam pembinaan wilayah mutlak di lakukan sebab Babinsa mempunyai tugas sebagai bintara Pembina Desa dan ujung tombak satuan kewilayahan Teritorial

Sertu Tarmun menghadiri undangan Pengajian rutin Ahad pon desa Tambakmas kecamatan Sukomoro. Acara yang digelar usai pelaksanaan sholat Ashar tersebut dihadiri oleh Beberapa Jamaah NU sekecamatan Sukomoro, para tokoh masyarakat serta  jamaah masjid Al Iklas yang berjumlah sekitar 200 jamaah,mengundang  Mubaligh  K.H Lukman Hakim dari plumpung  Kecamatan Plaosan Magetan dengan Tema "Pendidikan Aklak dan budi pekerti luhur merupakan salah satu cara untuk menggapai cita-cita".

Komandan Koramil 0804/09 Sukomoro Kapten inf Efendi Santoso mengatakan bahwa " menghadiri kegiatan undangan keagamaan di desa Binaannya selain menambah Ilmu agama mempertebal iman dan Islam juga merupakan sarana untuk mempererat hubungan silahturahmi antara Babinsa dengan warga desa Binaannya, sehingga menambah keakraban,membuktikan bahwa TNI dari Rakyat dan untuk rakyat dan selalu bersama rakyat yang tak dapat di pisahkan" tegasnya.

(R.09)