Magetan-Sukomoro, Babinsa Ds Ba dar Kec. Sukomoro, Kab.berperan
serta dalam giat Program bebas
pasung di wilayah Kabupaten Magetan,
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang belum dinyatakan bebas pasung.
Menyikapi hal itu, Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan,upaya memaksimalkan penanganan ODGJ yang langsung
di tangani pihak Puskesmas di bantu aparat Pemerintahan Desa dan Babinsa untuk
mendata ODGJ yang dipasung oleh
keluarganya.
"Kami yakin data itu belum
maksimal, karena ada beberapa keluarga yang mungkin malu dengan kondisi ini dan
akhirnya tidak melaporkan ODGJ yang dipasung," ujar , Ibu dr. Siswiyantini Wikanti dalam upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Puskesmas Sukomoro Kabupaten Magetan, Senin
(15/10/2018).
Menurutnya, puskesmas ini
nantinya yang akan turun ke masyarakat dan mencari ODGJ yang dipasung, tapi
datanya belum masuk. Mereka akan melaporkan setiap perkembangan ODGJ ini
termasuk kondisinya.
"Program bebas pasung ini
memang sulit dilakukan,pentingnya melibatkan Babinsa dan perangkat Desa dalam penanganan Bebas
Pasung di wilayah . Babinsa yang
mempunyai fungsi dan mendata
Geografi,Demografi dan Kondisi sosial di masyarakat wilayah binaan.Babinsa yang
sehari hari tugas melekat di wilayah binaanya
terkadang terkendala karena ketidak jujuran keluarga pasien dalam
penanganan ODGJ cenderung tertutup
Hal hal tersebut adalah suatu
tantangan bagi Sertu Sidiq Babinsa Ds. Bandar dari Koramil 0804/09 Sukomoro.
Pendekatan terhadap keluarga
penderita ODGJ di laksanakan Serda Sidiq dengan
pemberian pengertian dan pendekatan
menghasilkan keterbukaan dan dengan sadar terbuka akan pentingnya pasienODGJ
Bebas Pasung Sertu Sidiq babinsa Ds.
Bandar Kec. Sukomoro di sela sela kegiatan selalu dekat dengan masyarakat
senyum dan tutur sapa santun dalam upaya
pememberian pencerahan pentingnya program bebas pasung. Tindakan
penyembuhan pasien ODGJ haruslah di perlakukan yang manusiawi biar mengurangi beban mental bagi
ODGJ
Memang ada beberapa alasan yang
membuat, mereka enggan membebaskan keluarganya yang termasuk ODGJ dari pasung.
Yang mendasar adalah ketika mereka khawatir,
penyakit tidak waras ini akan kambuh paska dibebaskan dari pasung.
"Mereka khawatir ODGJ ini
bisa mengamuk, merusak atau bahkan membunuh setelah dibebaskan dari pasung.
Mayoritas mereka beralasan tentang keamanan dan keselamatan bersama,"
jelasnya.
Padahal, kondisi ODGJ yang
dipasung oleh keluarganya ini semakin tertekan dan tertindas. Seharusnya, ODGJ
ini dibantu dan disembuhkan melalui sejumlah
menyebut, pihaknya juga memiliki program pendampingan ODGJ ini hingga
tuntas.
"Artinya pendampingan akan
dilakukan secara berkala, hingga ODGJ
asalkan mereka mau membantu proses penyembuhan ODGJ ini, pemerintah akan
siap membantu sepenuhnya.
"Berhasil atau tidaknya
penyembuhan ODGJ ini tergantung dari
lingkungan. Sebab, sepulang mereka terapi dan perawatan di rumah sakit,
lingkungan mulai keluarga tetangga sekitar yang peduli itulah bisa yang membantu penyembuhan ODGJ ini. ( R.09)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar